8/23/2013

(Secret Admirer) Aku Mencintaimu - CERPEN

Cinta, sebuah kata yang sangat fasih buat kita. Tapi tak semua dari kita pernah benar merasakannya.

Dika nama gue, gue masih sekolah di salah satu SMA di Jakarta. Awal gue tau tentang cinta itu dari ftv dan sinetron di TV yang semua nyeritain tentang Cinta. Darisitu gue mulai sedikit tau tentang cinta, tapi selama ini gue baru sebatas mengagumi tanpa bisa memiliki.

Mungkin sedikit terdengar norak ya, disaat semua orang sudah memiliki pasangan, tau akan cinta, mengumbarnya kedepan public. Tapi gue cuma bisa mendem perasaan gue. :(

Sebenernya perasaan inii muncul waktu gue baru masuk SMA, gue yang pendiam memang memiliki sedikit teman, karena itu gue jadi lebih sering memerhatikan sekeliling gue daripada sekedar ngobrol seperti teman sekelas gue yang lain.

Gue yang memang gak ada pengalaman tentang cinta, melihat cinta adalah sesuatu yang membahagiakan. Segalanya terasa sempurna, itu yang gue lihat dari Sinetron dan FTV yang ada di TV. Namun segala yang gue tonton nyatanya gak semudah dengan apa yang ada dikenyataan, segala cinta di film begitu gampang terjalin karena memang disusun berdasarkan script, mereka gak perlu menahan rasa grogi ataupun takut karena semua sudah diatur dan ditulisbdi script.

Kenyataan yang ada itu yang membuat gue terpaksa hanya bisa memendam rasa sampai sekarang.


Awalnya gue yang memang dikelas memilih posisi duduk paling belakang sedang mengamati kegiatan teman sekelas gue yang baru, kebetulan diawal sekolah masih belum ada pelajaran yang full.
Saat sedang mengamati tanpa sengaja mata gue ngeliat kearah seseorang yang posisi duduknya 2 baris didepan gue, dalam kondisi itu gue cuma bisa liat punggung dan rambutnya. Tapi perasaan deg-degan udah gue alami saat itu. Karena orang yang duduk 2 bari didepan gue adalah perempuan yang memiliki rambut yang indah. Tanpa melihat wajahnya saja gue udah bisa menilai kalau dia adalah wanita yang cantik.

Gak butuh waktu lama buat gue tau namanya, karena satu jam berikutnya wali kelas gue masuk untuk mengabsen murid yang ada dikelasnya, saat itu gue tau kalau namanya adalah Lily. Gak tau kenapa gue langsung mengulang untuk memanggil nama itu dalam hati gue saat guru gue mengabsen namanya.

Gue yakin kalau gue suka sama dia, siapa yang gak suka sama cewek cantik sih. Semua kan liat orang dari penampilannya, bener gak ? :D

Beberapa hari kemudian gue lewati dengan sebatas memandangi dia daei posisi duduk gue, setiap kali dikelas gue berusaha tampil cool, biar gak buat dia ilfeel, tapi gak pernah ada tindakan lebih dari itu yang gue lakuin :|

Saat ujian semester 1 sudah dekat, wali kelas gue bilang ke ketua kelas untuk mengadakan belajar bersama, untuk mempermudah mempersiapkan ujian nanti. Di momen belajar bareng itu akhirnya gue bisa dapet nomor ponsel Lily, karena memang disana kita saling bertukar nomor ponsel biar gampang berkomunikasi dan bertanya tentang pelajaran.

Tapi yang gue lakuin malah beda, bukannya tanya tentang soal yang gak bisa gue jawab, gue malah nanya, "Ly, kamu lagi apa ?" "Kamu sudah makan ?" "Jangan tidur terlalu malam ya, nanti kamu sakit. Goodnight"

Gak tau sih itu namanya PDKT atau sekedar basa-basi, gue gak pernah ngalamin sebelumnya.

Semakin lama memang gue semakin sering ber-SMS-an sama Lily, tapi tetep aja waktu dikelas gue seperti gak kenal dia, kita sama-sama cuek.

Waktu ujian akhirnya datang juga, kita sekelas terpaksa harus terbagi di 2 ruang ujian berbeda, tapi gue dan Lily tetep ada di 1 ruangan yang sama.
Lily duduk persis diseberang gue. \(●.●)/

Selama jadwal ujian inilah gue sama Lily akhirnya bisa dekat banget, bahkan belajar berdua sebelum ujian dimulai, tapi tetep aja kita berasa awkward.

Waktu-waktu ujian itu gue berasa seneng banget, gue sadar Lily selain cantik dan memiliki rambut yang indah, dia juga orang yang pintar.
Semakin lama gue belajar bersama dia, gue semakin suka sama dia, tapi gue masih takut untuk menganggapnya Cinta.

Gue hanya berani mengaguminya tanpa berani untuk memilikinya.
Sekarang gue udah naik kelas 2 SMA, dan kenyataannya Lily masih sekelas sama gue, bahkan dia sudah berpacaran dengan ketua kelas gue yang baru.


Kesempatan gak selalu datang setiap saat buat kita, jadi selama ada kesempatan itu harus dimaksimalkan.
Sekarang gue cuma bisa mengaguninya, selama dia masih berpacaran dengan orang lain, gue gak bisa untuk memilikinya.
Terlebih juga gue gak bisa berharap mereka putus, disaat dia memang merasa bahagia saat bersama, walau gue yakin dia akan lebih bahagia bila bersama gue.

Gue gak pernah menyesal menjadi Secret Admirer mu, yang gue sesali kenapa gue gak berani mengatakan, "maukah kamu menjadi pendampingku ?" :(

--THE END--

Cerita ini hanya khayalan, kalau ada kesamaan nama, dan alur mohon dimaafkan.
Ditunggu untuk komennya ya :)
Read More
love life and happiness. Powered by Blogger.

© Harry Suryadi, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena